Kenapa Kerikil Permata Begitu Berwarna?
Aneka warna watu permata sangat menarik sehingga manusia memberinya gelar “mulia” pada batu-watu itu, contoh intan yang cuma terdiri dari satu komponen mineral ialah zat arang ialah benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat gabungan yang berbeda akan menimbulkan warna yang berlawanan : tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun.
Banyak mineral cuma memperlihatkam warna yang jelas pada bab-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral. Demikian juga untuk yang berwarna hijau muda; kalau warna tersebut kian renta memiliki arti makin bertakadar Fe (besi) didalam molekulnya.
Saat duduk di dingklik SMP atau Sekolah Menengan Atas, kita menerima penjelasan bahwa warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, dan menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang mampu dilihat. Spektrum yang dapat dilihat berisikan warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet.
Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi lazimnya akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium umumnya tampakberwarna cerah, namun juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic.
Disini warna ialah sifat pembawaan disebabkan alasannya ada sesuatu zat dalam permata selaku biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : welirang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning sampai coklat; hematite warnanya merah dsbnya.
Ada juga mineral yang memiliki warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat adonan (Impurities). Impurities yaitu unsur-bagian yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan umumnya tidak hadir dalam adonan murni, bagian-unsur yang terfokus dalam watu permata rendah.