Dampak Kontak Mata Dan Suara Dalam Wawancara
Apakah efek kontak mata pada dikala wawancara? Bagaimana juga efek intonasi bunyi terhadap keberhasilan wawancara?
Dalam wawancara terkadang faktor diluar “isi” terkadang dapat mensugesti keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari tampilan, hingga cara berbicara.
Seorang pewawancara yang terlatih akan merasakan sebagian aksara yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara.
Intinya, bahwa lewat tatapan Anda selama wawancara haruslah mengambarkan : a) apakah Anda cukup yakin diri, b) apakah Anda berpikir faktual terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut, c) apakah Anda jujur dengan isi komunikasi Anda, d) apakah Anda tampil “jujur” sesuai dengan kepribadian Anda yang bergotong-royong, tidak dibuat-buat.
Intonasi akan memperlihatkan apakah Anda seorang yang yakin diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, namun cukuplah bahwa Anda mampu memakai intonasi yang menarik perhatian musuh bicara untuk terus berkomunikasi.
Usahakan tidak memberi nada bernafsu, atau nada “menutup” diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan Anda. Volume, warna, dan irama memang mesti dikelola dengan baik, namun bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri. (kcm)